19/07/09

Backpacker Wannabe

Aku mengenal kata “backpacker” sejak beberapa tahun lalu. Ada kisah perjalanan seseorang yang dimuat sebuah surat kabar. Ia melakukan perjalanan berkeliling Eropa secara backpacking, dari satu kota ke kota lain. Dengan bermodal segelintir Euro, surat-surat perjalanan, dan backpack (ransel) dipundak, Ia melakukan perjalanan mengesankan. Tak terlalu sulit baginya menemukan teman sesama backpacker di Eropa melalui internet. Mereka dikenal solid dan suka menolong. Istimewanya, backpacker satu ini adalah seorang wanita. Wanita yang pemberani.

Apa yang mengasyikkan dari seorang backpacker?. Bagiku tak lain adalah pilihan tentang cara memaknai hidup dengan menjelajah mencari tantangan dan hal-hal yang baru. Backpacker menikmati tiap detik dan tiap detil perjalanan untuk menambah wawasan dan pengalaman yang pasti memperkaya batinnya. Mereka tidak berteduh di hotel, shopping, atau berburu kuliner enak laiknya pelancong biasa. Mereka tak mengharapkan perjalanan yang gampang karena intinya adalah tantangan. Sangat biasa bagi mereka tidur di penginapan murah atau di stasiun, masjid, dll. Backpacker di negara Barat sudah membudaya. Karena itu jangan heran jika kamu menemukan beberapa orang tidur menggunakan sleeping bag atau tenda di taman juga di sekitar stasiun (tunggu, jangan samakan mereka dengan kaum homeless!).

Bertualang secara backpacking menghemat biaya. Tak perlu bekal lebih(kecuali jika kamu memilih luar negeri sebagai jujukan). Pada prinsipnya, biaya cekak adalah satu syarat bagimu untuk disebut backpacker sejati (ini seperti tradisi atau kode etik). Sering saat googling mencari kisah-kisah perjalanan para backpacker, selalu disebutkan detail perjalanan dan dana yang dihabiskan. Mereka menggunakan bekal dan uang mereka secara efektif.Untuk lebih mendalami dunia backpacker, aku mulai join di Indobackpacker.com lewat Yahoo! Groups dan beberapa group/komunitas backpacker di Facebook. Tentu saja adalah komunitas lokal yang getol menyuarakan: Salam Ransel! (hehe...asyik juga). Mereka membagi pengalaman bertualang di suatu kota, negara, atau digunung mana pernah mereka jelajahi disertai tips-tips dan informasi dari yang ringan seperti bekal apa yang harus dibawa atau lokasi penginapan murah sampai yang penting seperti bagaimana mengamankan paspor jika anda sedang di luar negeri,dsb.

Jadi, kamu gemar traveling atau plesiran di tempat-tempat wisata?. Lebih hebat jika suatu saat kamu coba nikmati waktu luangmu dengan cara lain. Dengan cara backpacking! aku pun ingin suatu saat melakukannya.

Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang-gemintang. Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin, dan menciut dicengkeram dingin. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin hidup! ingin merasakan saripati hidup! ~~~Edensor: buku ketiga tetralogi Laskar Pelangi

2 komentar:

  1. Hai...salam ransel! dan salam kenal... :)

    Makasih telah berkunjung di blog ku yang tak terurus itu...hehe..
    pengen banget nulis cerita tentang 'plesir semi gembel' waktu di Europe kemarin, tapi apa daya, waktu dan kesibukan yang membatasi.

    Btw, yuks kapan2 backpacking indo bareng, agak telat neh ngasih infonya, tanggal 26-29 november ini, saya dan teman2 backpacker dari jkt, sby dan mks akan mengunjungi Loksado, Kalsel. Outbound ke sungai, air terjun, bamboo rafting, trekking ke kampung dayak, dan pasar terapung.

    Oh ya, foto2 backpacking saya bisa di liat di fb, yani.bpp@gmail.com. silahkan di add bila berminat :)

    BalasHapus

Tertarik dengan artikel saya di atas?
Silahkan tulis komentar Anda di kotak komentar.
No SARA, Pornografi & Provokasi

Bookmark and Share
Powered By Blogger